2019/12/05 11:16:45 WIB
Dituduh Tutup-tutupi Pelecehan Seks Para Pastor, Uskup di AS Mundur
Halaman 2 dari 2
Richard Malone (AP Photo/Frank Franklin II)Sebagian besar tuduhan berasal dari sebelum tahun 2002 dan beberapa tuduhan terjadi sekitar lebih dari 70 tahun lalu.
Malone yang menjabat sebagai Uskup sejak tahun 2012 ini, memutuskan pensiun dua tahun lebih awal. Dia menjelaskan bahwa umat Katolik di Buffalo akan 'lebih baik dilayani oleh seorang uskup baru yang mungkin lebih mampu melakukan rekonsiliasi, pemulihan dan pembaruan yang dibutuhkan'.
"Saya telah mengakui, dalam banyak kesempatan, kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dalam tidak menangani lebih cepat masalah-masalah personel, yang dalam pandangan saya, membutuhkan waktu untuk memilah detail-detail yang rumit terkait perilaku antara warga dewasa," ucapnya.
Malone dituduh menyembunyikan dokumen-dokumen soal para pastor yang terseret kasus pelecehan seksual, demi meminimalisir dampaknya pada gereja. Malone juga dilaporkan sempat terekam menyatakan keengganan dalam mencopot salah satu pastor yang dituduh atas pelecehan seksual.
Dalam pernyataan resmi, Vatikan menyatakan Paus Fransiskus telah menerima pengunduran diri Malone dan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal itu.
(nvc/ita)
Kamis 21 Februari 2019, 07:39 WIB
Perjuangan Biarawati Katolik Melawan Kekerasan Seksual di India
Tahun lalu Suster Anupama dan empat rekannya dari paroki Misionaris Yesus di negara bagian Kerala, India memimpin protes menuntut penangkapan Uskup Franco Mulakkal, 54, seorang anggota senior klerus Katolik Roma dan kepala keuskupan Jalandhar.
Mulakkal dituduh memperkosa seorang biarawati Katolik sebanyak 13 kali antara tahun 2014 dan 2016. Kasus ini sedang disidangkan di pengadilan.
Bulan lalu, Anupama dan kawan-kawannya seharusnya dipindahkan dari biara mereka di Kuravilangad, tetapi perintah pemindahan dicabut beberapa minggu setelah dikeluarkan. Perintah transfer telah memicu spekulasi bahwa mereka dihukum karena protes.
Kasus ini menyebabkan geger di seluruh India. Di negara bagian Kerala, di mana dari 35 juta penduduknya 18% beragama Kristen, kasus ini memiliki makna khusus karena gereja memainkan peran penting dalam merintis lembaga pendidikan dan perawatan kesehatan.
Suster Anupama adalah juru bicara kelompok biarawati yang menentang pelecehan seksual. Ia berbicara kepada DW tentang tantangan yang dia dan teman-temannya hadapi dalam menangani kejahatan seksualdan membawa terdakwa ke pengadilan.
Baca juga: Perempuan Muslim Konservatif Galang Petisi Tolak RUU Anti Kekerasan Seksual
DW: Apakah sulit untuk berjuang melawan tokoh agama Kerala yang berpengaruh?
Suster Anupama: Ya, itu merupakan tantangan dan kami menghadapi beberapa momen sulit. Setelah protes bersejarah dengan forum Save Our Sisters (SOS) di Lapangan Vanchi di kota Kochi tahun lalu untuk menuntut agar Uskup Franco Mulakkal ditangkap, kami berada di bawah pengawasan. Surat pemindahan yang dikeluarkan kepada kami adalah tindakan balas dendam oleh badan gereja Katolik. Dan seandainya kami pindah, hidup kami akan terancam, tanpa jaminan perlindungan dari pihak berwenang. Semua ini bertujuan untuk menghukum kami karena kami berbicara menentang uskup.
Apakah ada tekanan terhadap Anda dan biarawati lainnya?
Ada tekanan tapi terselubung. Gerakan kita terkadang terbatas; uang yang diberikan kepada kami sangat sedikit dan kami diawasi. Jadi jelas, kami tidak bisa hidup bebas dan selalu waspada.
Kami dicela dan diminta untuk meninggalkan upacara pemakaman pastor Kuriakose Kattuthara yang meninggal misterius tahun lalu. Pastor Kattuthara mendukung kami dalam kasus melawan Uskup Mulakkal.
Apakah Anda pikir gereja berupaya untuk menutupi kasus ini?
Gereja Katolik di Kerala menghadapi krisis yang nyata, tetapi alih-alih mereformasi dan membiarkan kebenaran menang, gereja menggunakan taktik pengucilan, pencemaran nama baik, pembunuhan karakter dan kasus-kasus palsu untuk menyerang kami.
Kami semua berada di sisi kebenaran dan yang kami inginkan adalah tempat yang aman dan terjamin untuk para biarawati. Selama dua tahun terakhir, ada banyak kasus imam Katolik di negara bagian ini yang dituduh melakukan kekerasan seksual. Perjuangan kami adalah untuk para saudari kami yang menderita dalam kesunyian dan kami akan melanjutkan kampanye kami sampai mereka semua mendapatkan keadilan.
Baca juga: Tagar "MeToo" - Tingkatkan Kesadaran bagi Kekerasan Seksual
Awal bulan ini, Dewan Uskup Katolik Kerala mengeluarkan seperangkat pedoman yang menyatakan kebijakan "tidak ada toleransi" untuk pelecehan seksual. Apa pendapat Anda tentang itu?
Daftar "hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan" tidak cukup. Waktu dirilisnya pedoman juga dipertanyakan. Kami membutuhkan sistem yang berfungsi. Yang kami perjuangkan adalah mekanisme pengaduan yang transparan dan bisa diterapkan, sehingga semua orang merasa aman.
Lebih dari 100 uskup senior Katolik Roma dari seluruh dunia akan berkumpul Kamis di kota Roma untuk menghadiri pertemuan puncak yang diminta Paus Fransiskus untuk membahas pelecehan seksual oleh pendeta. Apa pendapat Anda tentang pertemuan itu?
Saya menyambut inisiatif itu dan berharap sesuatu yang konkret muncul dari pertemuan. Ada banyak contoh pelecehan seksual di seluruh dunia Katolik, tetapi tujuan akhirnya adalah untuk menghilangkan momok pelecehan dan oleh karena itu, penting untuk mendidik para uskup tentang masalah pelecehan dan bagaimana menanganinya dengan benar. Fakta bahwa Paus mengadakan pertemuan tentang itu menunjukkan bahwa masalah ini adalah masalah yang serius.
Apakah Anda punya harapan dari pertemuan ini?
Masalahnya harus dibahas secara mendalam dan tanpa rasa takut. Wahyu tentang eksploitasi dan penyalahgunaan di balik tembok-tembok gereja telah runtuh. Ini tidak harus difokuskan hanya pada negara-negara Barat tetapi di mana pun. Langkah-langkah tegas diperlukan untuk menerapkan praktik-praktik yang melindungi mereka yang rentan dan membawa keadilan bagi para korban.
Apakah Vatikan menawarkan bantuan atau dukungan setelah krisis ini meletus di Kerala?
Kami berharap mendapat dukungan dari Paus, tetapi tidak ada utusan yang dikirim untuk menginvestigasi insiden ini. Ini adalah kasus yang menerima banyak publisitas. Perjuangan kami akan terus berlanjut. Kami tidak akan pergi ke mana pun sampai kasus ini selesai dan sampai saudari kami mendapat keadilan. Kami tidak akan meninggalkan tempat ini.
Wawancara dilakukan oleh Murali Krishnan di New Delhi.
Kardinal George Pell Dinyatakan Bersalah Melecehkan 2 Bocah Laki-laki
Kardinal George Pell, bendahara Takhta Suci Vatikan. (Getty Images)
Vonis itu dijatuhkan pada Desember 2018 lalu, namun baru bisa dilaporkan oleh media massa saat ini karena alasan hukum. Pell sendiri mengaku tidak bersalah.
- Paus Fransiskus: Pastor pelaku pelecehan seksual adalah 'alat setan'
- 'Dokumen tentang pelecehan seksual anak di Gereja Katolik sengaja dihancurkan'
- Terkait dakwaan seksual, Kardinal Pell akan disidang di Australia
Persidangannya digelar dua kali tahun lalu karena panel juri yang pertama gagal mencapai keputusan.
Adapun panel juri kedua memutuskannya bersalah mempenetrasi secara seksual bocah berusia di bawah 16 tahun. Empat dakwaan lainnya berkaitan dengan perbuatan tidak pantas terhadap bocah berusia di bawah 16 tahun.
Hukuman terhadap Pell akan diumumkan pada Rabu (27/2).
Kasus ini mengemuka manakala Paus Fransiskus berupaya menangani rangkaian kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh sejumlah pastor di berbagai belahan dunia.
Selama ini Gereja Katolik dituduh menutup-nutupi kasus-kasus tersebut.
Apa yang terungkap dalam persidangan? Sebagaimana dipaparkan dalam persidangan, Pell baru satu tahun menjabat sebagai Uskup Agung Melbourne pada 1996 tatkala dia mendapati beberapa bocah pria di ruangan-ruangan katedral seusia misa.Setelah mengatakan bahwa mereka akan mendapat masalah karena menenggak minuman anggur untuk komuni, Pell memaksa setiap bocah melakukan perbuatan tidak senonoh.
- Ribuan orang klaim jadi korban pelecehan seks pastor Katolik di Australia
- Para korban kekerasan seksual di Australia mendapat bayaran Rp2,8 triliun
- Paus Fransiskus akui kasus biarawati dijadikan budak seks oleh pastor
Seorang anggota juri menolak argumen pengacara Pell, Robert Richter QC, bahwa tuduhan-tuduhan ini hanyalah karangan para korban.
Kasus Pell dikawal sejumlah polisi ketika menghadiri sidang di Melbourne pada Mei 2018. (Getty Images)
Apa komentar Pell?
Mengapa vonis kasus ini sempat dirahasiakan? Pada Mei lalu, hakim merilis putusan yang mencegah media melaporkan proses sidang dan vonis.
Putusan ini dimaksudkan mencegah sidang lainnya dipengaruhi oleh laporan media. Sejumlah media Australia sempat menggugat putusan ini dengan alasan bahwa kasus mengenai Pell menyangkut kepentingan publik. Namun, pengadilan menolaknya.
Vonis baru bisa dilaporkan setelah sidang lainnya terkait kasus Pell pada era 1970-an, tidak berlanjut lantaran jaksa penuntut menggugurkan gugatan.
Rabu 27 Februari 2019, 11:04 WIB
Menunggu Keputusan Vatikan terhadap Kardinal George Pell
Kardinal Pell adalah pejabat paling senior Gereja Katolik yang sejauh ini dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Dan hal ini juga merupakan hal yang belum pernah ditangani oleh Vatikan sebelumnya.
Baru-baru ini Kardinal di Amerika Serikat Theodore McCarrick dikeluarkan dari gereja karena kasus pelecehan seksual, namun kasus ini tidak dibawa ke pengadilan.
Apakah Pell akan menerima nasib yang sama seperti McCarrick?
Joshua McElwee, koresponden media Katolik National Catholic Reporter yang bertugas di Vatikan mengatakan itu bisa saja terjadi.
"Ini untuk pertama kalinya terjadi pada pejabat Vatikan, dan jelas ini akan membuat Paus mendapat sorotan tajam mengenai bagaimana dia menangani kasus tersebut." katanya.
"Pell bisa saja akan diadili secara gereja di Roma dan mungkin saja dicabut semua haknya sebagai pastor — seorang tokoh yang sejauh ini merupakan satu-satunya Kardinal dari Australia, tokoh paling penting dalam Gereja di Australia."
Gereja Katolik tidak akan mendikusikan status Kardinal Pell sampai semua proses peradilan selesai. (AAP: Erik Anderson)
Untuk saat ini, Gereja Katolik tidak akan membicarakan kemungkinan untuk memberhentikan Kardinal Pell, sampai seluruh proses peradilan di Melbourne berakhir.
Namun Tahta Suci sudah mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus sudah menerapkan beberapa pembatasan untuk Kardinal berusia 77 tahun tersebut, atas permintaan gereja di Australia.
Dia sudah dilarang untuk memimpin misa untuk umat dan tidak diperbolehkan melakukan kontak dengan anak-anak.
Juru bicara Vatikan Alessandro Gisotti menggambarkan keputusan pengadilan sebagai hal "yang menyedihkan' dan menambahkan bahwa "hal itu membuat banyak orang terkejut."
Apakah Paus akan memberhentikan kardinal karena pelecehan seksual?Paus bisa memberhentikan pastor yang dituduh melakukan tindak kriminal di dalam gereja dan masyarakat, proses pemberhentian itu dalam bahasa Inggris disebut "defrocked".
Hal itu sudah terjadi di bulan Februari ini terhadap Theodore McCarrick dari Amerika Serikat.
Pria berusia 88 tahun ini menjadi kardinal pertama yang dipecat atas tuduhan pelecehan seksual, hal yang juga bisa berlaku untuk Kardinal Pell.
Kasus McCarrick diajukan kepada sebuah Kongregasi di dalam gereja, yang memiliki kuasa untuk menyelidiki kasus pelecehan seksual yang dilakukan para pastor.
Kongregasi itu kemudian memutuskan untuk memberhentikan McCarrick, dari semua tugas kepastoran, keputusan yang didukung oleh Paus.
McCarrick tidak boleh lagi memimpin misa, dan melakukan tugas kepastoran lainnya, dan hukuman tersebut mendapat sambutan positif dari para korban.
Gereja Katolik juga tidak lagi bertanggung jawab untuk memberikan perumahan, bantuan keuangan dan layanan kesehatan kepada McCarrick.
Namun menurut kepercayaan Katolik, bahkan pastor yang sudah diberhentikan oleh gereja tetaplah seorang pastor.
Juru bicara Vatikan Alessandro Gisotti menggambarkan keputusaan pengadilan sebagai hal yang 'menyakitkan". (Reuters: Remo Casilli)
Pentahbisan seseorang menjadi pastor mengubah orang itu secara spiritual dan hal tersebut tidak bisa diubah.
ApakahPell masih bisa melanjutkan tugasnya di Vatikan?Masa jabatan lima tahun sebagai menteri ekonomi di Vatikan bagi Pell berakhir bulan ini, dan juru bicara Vatikan Gisotti mengatakan bahwa Kardinal Pell tidak lagi bertugas untuk jabatan tersebut.
Namun dia masih menjadi salah satu dari 223 kardinal, menjadi anggota Dewan Kardinal.
Di Vatikan, Kardinal Pell memiliki pengaruh penting, khususnya dalam beberapa tahun terakhir ketika bertugas sebagai kepala bagian keuangan Vatiikan.
Dia mengambil cuti panjang di tahun 2017 untuk kembali ke Australia guna menghadapi persidangan.
Joshua McElwee wartawan National Catholic Reporter mengatakan kepada ABC News bahwa selama di Vatikan, Kardinal Pell banyak tidak disukai oleh birokrasi Vatikan yang dikenal dengan nama Curia, karena beberapa reformasi yang dilakukannya.
"Dia agak mirip dengan anjing bulldog, dia tidak bisa berbaur baik dengan staf lain di Vatikan, namun dia mendapat banyak pujian dari reformasi yang dilakukannya." kata McElwee.
Dalam hirarki Katolik, kedudukan Kardinal hanya satu posisi di bawah Paus, dan pengangkatannya biasanya berlaku seumur hidup.
Dalam hirarki Gereja Katolik, Kardinal hanya satu tingkat di bawah Paus. (Reuters: Tony Gentile)
Vatikan Selidiki Pelecehan Seks Anak yang Dilakukan Kardinal George Pell
Pengadilan Vatikan akan menyelidiki George Pell, yang bisa menyebabkannya dirinya dipecat. (Reuters: Max Rossi)
Langkah itu bisa membuat ulama Katolik paling senior di Australia ini diberhentikan dari imamat.
George Pell, 77 tahun, telah ditahan untuk pertama kalinya atas lima pelanggaran seksual terhadap anak, dimana dia sudah dinyatakan bersalah bulan Desember lalu setelah dia membatalkan usaha untuk bisa ditahan luar di pengadilan hari Rabu (27/2/2019).
"Setelah vonis bersalah dalam kasus pertama mengenai Kardinal Pell, Kongregasi untuk Doktrin Kepercayaan (CDF) saat ini akan menangani kasus tersebut mengikuti prosedur dan dalam waktu yang ditentukan oleh norma kanonik," kata juru bicara Vatikan Alessandro Gisotti.
Berita tentang vonis terhadap George Pell ini dirilis hanya dua hari setelah Paus Francis mengadakan pertemuan bersejarah tentang pelecehan seksual anak oleh para pendeta.
Analis veteran Vatikan Gerard O'Connell mengatakan penyelidikan ini adalah "perkembangan yang sangat besar" dan sebuah pertanda bahwa Gereja Katolik menganggap kasus yang menimpa George Pell.
"Saya pikir [keputusan] jelas telah diambil oleh Paus," katanya.
"Sangat jelas mereka tidak dapat mengabaikan apa yang ada di mata publik dan mereka tidak dapat mengabaikan bahwa pengadilan di Australia telah menghukumnya atas lima kejahatan serius."
George Pell dipromosikan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2014 untuk bertugas di Vatikan, dan merupakan tokoh yang berpengaruh di Roma sampai ia diberhentikan dari Dewan Penasihat Kardinal bulan Oktober.
Dewan ini mirip dengan kabinet Paus dan juga dikenal sebagai Kelompok Sembilan.
Pell telah mengambil cuti tanpa batas dari perannya sebagai kepala Sekretariat Vatikan untuk Ekonomi, peran yang oleh media Vatikan tidak akan dijabat lagi setelah berakhirnya masa jabatan lima tahunnya bulan ini.
Kongregasi untuk Ajaran Iman akan menangani penyelidikan terhadap George Pell. (ABC News: Bridget Brennan)
Kasus yang melibatkan Kardinal George Pell ini akan dirujuk ke CDF, salah satu badan yurisdiksi di dalam Vatikan yang dapat menyelidiki kasus-kasus pelecehan di lingkungan para uskup.
O'Connell, yang menulis untuk majalah berita Katolik Amerika, mengatakan proses itu bisa berjalan sebagai salah satu dari dua cara.
"Entah proses administrasi yang merupakan proses yang lebih cepat jika informasinya sangat jelas dan ada sedikit pertanyaan, atau mereka akan melakukan pengadilan yang lebih deliberatif," katanya.
Jika Pell menghadapi persidangan kanonik, prosesnya akan berlangsung secara tertutup, kata ahli hukum gerejawi dan kebebasan beragama Mark Hill QC.
"Langkah selanjutnya dan kemungkinan besar yang akan ditempuh Gereja Katolik adalah mencabut jabatannya sebagai kardinal, untuk menggunakan istilah dalam bahasa umum," katanya.
"Sebenarnya apa yang akan dilakukannya adalah mekanisme yang akan melucutinya dari status kependetaannya ... jadi dia tidak akan lagi dianggap sebagai seorang imam sama sekali dan dia akan dilucuti statusnya itu dan terus terang, semakin cepat gereja bertindak lebih baik demi membatasi efek kerusakan yang ditimbulkan. "
Selasa 09 Juli 2019, 16:43 WIB
Terseret Skandal Seks di Prancis, Kekebalan Diplomatik Utusan Vatikan Dicabut
Ilustrasi (BBC Magazine)
Paris - Vatikan mencabut kekebalan diplomatik yang dimiliki seorang diplomatnya di Prancis. Diplomat Vatikan bernama Luigi Ventura ini sedang diselidiki atas tuduhan pelecehan seksualterhadap sejumlah pria.
Ventura (74) diketahui menjabat sebagai Utusan Paus Fransiskus untuk Prancis atau Apostolic Nuncio untuk Prancis sejak tahun 2009. Jabatan ini memberikannya kekebalan diplomatik. Ventura sendiri juga merupakan seorang Uskup Agung.
Seperti dilansir AFP, Selasa (9/7/2019), Ventura kini tengah menghadapi empat tuduhan pelecehan seksual, termasuk salah satunya tuduhan melecehkan seorang staf junior di Balai Kota Paris pada Januari lalu. Jaksa Prancis pada 7 Maret lalu, mengirim surat untuk meminta Vatikan mencabut kekebalan diplomatik Ventura.
Dalam pernyataan pada pekan ini, Kementerian Luar Negeri Prancis mengumumkan bahwa kekebalan diplomatik Ventura telah dicabut. Hal ini didasarkan atas surat balasan tertanggal 2 Juli dari Vatikan kepada otoritas Prancis yang diterima akhir pekan lalu.
"Telah menerima konfirmasi dari Takhta Suci bahwa pihaknya telah mencabut kekebalannya (Ventura)," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis.
Pada Februari lalu, jaksa-jaksa Prancis mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki seorang uskup kelahiran Italia atas sebuah insiden yang terjadi di Balai Kota Paris saat Wali Kota Paris Anne Hidalgo menyampaikan pidato tahun baru di hadapan para diplomat, pemimpin keagamaan dan tokoh masyarakat.
Saat pidato disampaikan, seorang staf Balai Kota Paris merasakan tubuh bagian belakangnya diraba beberapa kali. Pihak Balai Kota Paris lantas mengajukan laporan ke pihak berwenang pada 24 Januari lalu dan penyelidikan diluncurkan keesokan harinya.
Sejak penyelidikan dilakukan, dua orang lainnya muncul dan melaporkan insiden serupa, yang melibatkan 'gerak-gerik serupa, tangan di bokong atau paha'. Dua orang ini mengklaim insiden itu terjadi tahun 2018 lalu.
Sebuah laporan terpisah juga diajukan di Ottawa, Kanada oleh seorang pria yang melontarkan tuduhan serupa yang terjadi tahun 2008 saat Ventura masih ditugaskan di Kanada.
Diketahui bahwa sebelum bertugas di Prancis, Ventura pernah ditugaskan ke Brasil, Bolovia dan Inggris. Dia juga pernah menjadi Utusan Vatikan di Pantai Gading, Burkina Faso dan Niger, Chile, lalu Kanada.
Simak Juga 'Paus Fransiskus Usut Skandal Seks dan Korupsi di Vatikan':
Ventura (74) diketahui menjabat sebagai Utusan Paus Fransiskus untuk Prancis atau Apostolic Nuncio untuk Prancis sejak tahun 2009. Jabatan ini memberikannya kekebalan diplomatik. Ventura sendiri juga merupakan seorang Uskup Agung.
Seperti dilansir AFP, Selasa (9/7/2019), Ventura kini tengah menghadapi empat tuduhan pelecehan seksual, termasuk salah satunya tuduhan melecehkan seorang staf junior di Balai Kota Paris pada Januari lalu. Jaksa Prancis pada 7 Maret lalu, mengirim surat untuk meminta Vatikan mencabut kekebalan diplomatik Ventura.
Dalam pernyataan pada pekan ini, Kementerian Luar Negeri Prancis mengumumkan bahwa kekebalan diplomatik Ventura telah dicabut. Hal ini didasarkan atas surat balasan tertanggal 2 Juli dari Vatikan kepada otoritas Prancis yang diterima akhir pekan lalu.
"Telah menerima konfirmasi dari Takhta Suci bahwa pihaknya telah mencabut kekebalannya (Ventura)," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis.
Pada Februari lalu, jaksa-jaksa Prancis mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki seorang uskup kelahiran Italia atas sebuah insiden yang terjadi di Balai Kota Paris saat Wali Kota Paris Anne Hidalgo menyampaikan pidato tahun baru di hadapan para diplomat, pemimpin keagamaan dan tokoh masyarakat.
Saat pidato disampaikan, seorang staf Balai Kota Paris merasakan tubuh bagian belakangnya diraba beberapa kali. Pihak Balai Kota Paris lantas mengajukan laporan ke pihak berwenang pada 24 Januari lalu dan penyelidikan diluncurkan keesokan harinya.
Sejak penyelidikan dilakukan, dua orang lainnya muncul dan melaporkan insiden serupa, yang melibatkan 'gerak-gerik serupa, tangan di bokong atau paha'. Dua orang ini mengklaim insiden itu terjadi tahun 2018 lalu.
Sebuah laporan terpisah juga diajukan di Ottawa, Kanada oleh seorang pria yang melontarkan tuduhan serupa yang terjadi tahun 2008 saat Ventura masih ditugaskan di Kanada.
Diketahui bahwa sebelum bertugas di Prancis, Ventura pernah ditugaskan ke Brasil, Bolovia dan Inggris. Dia juga pernah menjadi Utusan Vatikan di Pantai Gading, Burkina Faso dan Niger, Chile, lalu Kanada.
Simak Juga 'Paus Fransiskus Usut Skandal Seks dan Korupsi di Vatikan':





KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.
Renungan Harian Katolik
BalasHapusBerita Kapuas Hulu
Kapuas Hulu
Berita Kapuas Hulu Terbaru
Berita Kapuas Hulu Hari Ini