Keluarga Muslim cenderung memasukkan anak di sekolah Katolik
Lebih dari 26.000 bocah Muslim terdaftar di sekolah-sekolah Katolik di Inggris dan Wales.
Untuk pertama kalinya sebuah sensus tahunan di sekolah-sekolah
Katolik mengumpulkan informasi mengenai jumlah siswa dari agama-agama
lain.Kelompok terbesar murid-murid non-Katolik berasal dari 'cabang' agama Kristen lainnya, namun hampir sepersepuluhnya berasal dari keluarga-keluarga Muslim.
Pemerintah berencana untuk mendorong lebih banyak lagi sekolah-sekolah Katolik gratis yang dibuka.
- Sekolah Katolik di India wajib pasang gambar dewi Hindu
- Murid sekolah hadiri misa guru yang dibunuh di Leeds
Mengubah populasi
Hal ini dapat mencerminkan perubahan demografi setempat dan migrasi - banyak sekolah Katolik melayani daerah yang mengalami penurunan jumlah keluarga-keluarga beragama Katolik.
Murid-murid Muslim merupakan kelompok non-Kristen terbesar, selain 63.000 siswa yang berasal dari keluarga-keluarga yang tidak beragama.
Ia mengatakan telah terjadi perubahan pada populasi setempat - dan dewasa ini para orang tua terkenal lebih memilih sekolah Katolik, meskipun mereka bukan Katolik.
Ini termasuk orang-orang beragama Kristen dari sejumlah gereja Afrika dan juga siswa-siswi Muslim.
Ia mengatakan ada siswa-siswa Muslim yang beribadah di mesjid-mesjid setempat secara teratur, yang menghadiri layanan keagamaan Katolik di sekolah.
Berbicara dengan para orang tua
Para orang tua dari siswa-siswa Muslim berhak untuk menarik anak-anak mereka agar tidak mengikuti perayaan keagamaan di sekolah, kata Nelis, tetapi mereka justru ingin anak-anak mereka ikut berpartisipasi.
"Ini bukan sebuah zona yang tidak nyaman" untuk berbicara tentang hal ini dengan para siswa atau orang tua, katanya.
Ia mengatakan bahwa para orang tua non-Katolik memilih sekolah karena etos dan 'sistem nilai.' serta reputasi sekolah Katolik untuk 'standar pendidikan yang baik.'
Pemerintah ingin mengubah aturan bagi sekolah gratis untuk mendorong lebih banyak lagi sekolah-sekolah Katolik yang dibuka.
Pemerintah menganggap sekolah-sekolah Katolik menggabungkan keragaman etnis dengan standar yang tinggi. Di sekolah dasar Katolik, 37% siswa berasal dari etnis minoritas, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Tapi, muncul kritik bahwa memperluas sekolah agama akan mendorong segregasi sosial.
Daya tarik dari sekolah-sekolah Katolik untuk para keluarga Muslim mungkin juga mencerminkan fakta bahwa sekolah-sekolah Muslim sangat sedikit jumlahnya.
Di antara lebih dari 6.800 sekolah agama dalam sistem sekolah negeri, hanya ada 28 sekolah Muslim.
Paul Barber, Direktur Dinas Pendidikan Katolik, mengatakan sekolah-sekolah Katolik merupakan "lentera keragaman dan integrasi atas turun naiknya negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar