Minggu, 13 Juli 2025

KISAH IMAM GEREJA KATOLIK

 KISAH  IMAM GEREJA KATOLIK

1. KISAH SEDIH (PILU)

1.  Matteo Bolzano 

https://youtube.com/shorts/S7pbGAoe-5k?si=jOPUeWEnuUokR4pk

https://youtube.com/shorts/S7pbGAoe-5k?si=XkKMrnnjU4kMlIs9





Mateo Bplzano, 35 tahun, pastor dari Italia Uta, diaporkan meninggal dunia  pada wal Juli 2025. Ia bertugas di Oratoria , pusta kegiatan Pastoral  untuk anak muda   di paroki Cannobio,  Tsetmon. Italia.  Matteo dikenal  sebgai pribadi yang aktif, dekat dengan anak muda   dan sering membantu kegiatan Paroki. Bahkan  pada malam sebelum kepergiannya Ia kelitahan ceria dan aktif dalam kegiatan Gereja. Namun,  kesesokannya Ia tidak hadir saat jadwalnya menyelenggarakan  Ekaristi. Ketika dicari, Ia ditemukan  meninggal dunia di dalam kompleksnya di dalam oratorium . Pihak berweang menyatakan bahwa tindakannya disengara untuk mengakhiri hidupnya.  Peristiwa ini mengejutkan banyak umat. Tidak ada tanda-tanda mencolok sebelumnya. Don Matteo  sebelumnya dikenal senagai pribadi yang baik dan penuh semangat.  Keuskupan Novara mengeluarkan pernyataan resmi yang  mengatakan bahwa hanya Tuhan yang  mengetahu benar-benar kedalaman hati seseorang.  Dalam pernyataan itu   disampaikan juga bahwa setiap jiwa  membawa pergulatan yang tidak selalu  terlihat dari luar.  Setelah kejadianm  ini beberapa imam dan tokoh Gereja  mulai angkat suara . Mereka menyampaikan bahwa banyak imam  yang  tampak luar baik-baik saja  tetapi  sesungguhnya menyimpan tekanan batin yang besar.  Pastor Frasescp Javier Broncalo dari  Spanyol menulis bahwa hal seperti ini   terjadi karena  kurannya dukungan terhadap imam . Ia mengatakan  bahwa sikap acuh dari komunitas  justru  bisa  lebih berbahaya dan kebencian.  Imam lain, Pastor Salvador membagikan pengalamannya  yang berada dalam kondisi mental yang sangat gelap.  I merasa seperti berjalan dalam kehampaan dan hampir menyerah.  Tetapi kemuadian Ia mencari bantuan pastoral  dan akhirnya pulih.  Ia menyebut bahwa salah satu hal yang  menyelamatkannya adalah keberanian  untuk bercerita kepada orang yang tidak menghakimi.   Kejadian ini membuka pemahaman luas tentang pentingnya  kesehatan mental  para pelayan Gereja, Banyak dari mereka yang harus  bekerja  tanpa istirahat yang  cukup, menghadapi kesepian,  dan terus dituntut  untuk kuat di hadapan umat.   Mtteo dimakamkan di kampung halamannya setelah misa  di gereja di tempat Ia bertugas.  Tragedi ini mengingatkan kita bahwa  bahkan orang -orang yang terlihat  paling kuat dan paling  suci pun bisa mengalami luka batin yang  berat, dan bahwa  perhatian, empati serta dukungan yang nyata  sangat dibutuhkan oleh siapapun, termasuk  mereka yang biasanya memberikan kekuatan untuk orang lain.  


JPS, 14 Juli 2025. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar