Senin, 21 Juni 2021

TRINITAS

 TRINITAS


Trinitas

Allah itu satu hakekadnya tetapi terdiri dari 3 pribadi, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Bapa: Pencipta langit dan bumi (Mat 11:25) = (mirip) dengan  "Dia (Sang Sabda = Yesus)   sudah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehNya  (Yoh 1: 10).

Dia (Yesus) akan dinamai Imanuel yang berarti Allah menyertai kita (Matius 1: 23) mirip  dengan penghibur yang lain yaitu Roh Kudus  yang menyertai kamu selama-lamanya (Yoh 14:16; 26).


Aku keluar dan datang dari Bapa (Yoh 8:42)

"Roh Tuhan ada pada-Ku 1 , o  oleh sebab Ia telah mengurapi Aku 2 , untuk menyampaikan kabar baik p  kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku.

(Luk4:18)


(JPS, 15 Juni 2022)



__

 MEMBUAT TANDA SALIB ✝️


Pak Wily, Pak Herman, dan Pak Teddy duduk dan mau makan bersama.


Sebagai orang Katolik yang taat, mereka pun berdoa. Ketiganya membuat tanda salib. 


Pak Wily mengucapkan, 

Atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


Pak Herman mengucapkan, 

Demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


Pak Teddy mengucapkan,

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


Pertanyaannya, teks doa siapa yang benar? 


Pak Willy bilang, Bapak saya guru mengajari saya, pakai

 Atas nama.....


Pak Herman bilang, 

Bapak saya anggota Dewan Paroki, mengajari saya, 

Demi nama.....


Pak Teddy bilang, Bapak saya Prodiakon mengajari saya, 

Dalam nama...


Dalam sebuah pertemuan, Pak Goris Keraf yang Profesor Bahasa Indonesia dan dulu dosen di Universitas Indonesia membedakan arti kata :

Atas dan Demi 


Atas berarti mewakili seseorang. 

Misalnya, atas nama bupati. 


Demi, digunakan dalam sebuah sumpah. 


Juga Pater Niko Hayon yang Doktor Liturgi dan dulu Dosen Liturgi menjelaskan kata "dalam"  saat kita membuat tanda salib. Artinya:

 Masuk dan bersatu dengan kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus. 


Membuat tanda salib bukan untuk mewakili Bapa, Putera dan Roh Kudus. 


Maka hindari penggunaan kata Atas.


Membuat tanda salib, bukan juga untuk bersumpah. Hindari penggunaan kata Demi


Maka yang benar adalah : "

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus."


Ketika membuat tanda salib, kita menyatakan iman kita kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. 


Hidup kita bersifat Trinitaris. 

Hidup dalam cinta Tritunggal. 


Hidup dalam cinta Bapa yang mencipta, hidup dalam cinta Putera yang menebus dan hidup dalam cinta Roh Kudus yang menghidupkan. 


Dalam Injil Yesus berkata: 

Baptislah mereka Dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.


Bukan baptislah mereka atas nama atau demi nama.


Hari minggu kemarin 12 Juni 2022 , 

Kita merayakan pesta Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa dan Putera dan Roh Kudus. 


Peran Tritunggal dalam hidup kita, sudah kita rayakan dalam tiga pesta gerejani. 


Ketika merayakan Pesta Natal, kita merayakan Cinta Bapa yang mengutus Puteranya ke dunia untuk menyelamatkan manusia. 


Ketika merayakan Pekan Suci dan Paskah, kita merayakan cinta Putera yang menderita lalu bangkit untuk menyelamatkan manusia. 


Minggu lalu kita merayakan Pentakosta. 

Kita merayakan cinta Roh Kudus yang menghidupi dan menyelamatkan manusia. 


Mari kita satukan, kita merayakan cinta Bapa, cinta Putera dan cinta Roh kudus.


Selamat merayakan Hari Raya Tritunggal Maha Kudus!


"UNA SUBSTANTIA, TRES PERSONAE"

(Satu hakekat, tiga pribadi)


Berkah Dalem Gusti.🙏

Sumber: WAG _ Keluarga Manggarai Harapam Indah

https://web.whatsapp.com/


______



Ajaran Trinitas  dalam  Kitab Suci:

Dalam Injil Markus

Markus 1: 9 - 11.

Dalam peristiwa Pembaptisan Yesus ini ada konsep Trintinitas  via  k3hadiran 3 pribadi, yakni  Yesus  sebagai Allah Putra,  Roh seperti burung merpati dan  Bapa  via suara dari Sorga : "Engkaulah Anak-Ku n  yang Kukasihi 6 , kepada-Mulah Aku berkenan.

1:9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret k  di tanah Galilea, dan Ia dibaptis 4  di sungai Yordan oleh Yohanes. l  1:10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati m  turun ke atas-Nya 5 1:11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku n  yang Kukasihi 6 , kepada-Mulah Aku berkenan. o "


Dalam Injil  Lukas

Luk  3: 21: 22

Dalam peristiwa Pembaptisan   Yesus, ada 3 pribadi, yakini Yesus, Roh Kudus dan Bapa  via  suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku i  yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan. j "


 3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, g  terbukalah langit 3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya 3 . h  Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku i  yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan. j "

Dalam Injil  Matius

Mat 3:13-17. Nas  ini berbicara  tentang Pembaptisan  Yesus  di sungai Yordan. Di situ ada Yesus, Roh Allah (Kudus)  dan  suara dari  langit yang diyakini sebagai  Bapa. Jadi dalam peristiwa pembaptisan itu  ada tiga pibadi, yakni  Bapa ( via  suara: "Inilah Anak-Ku t  yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" ; lalu ada Roh Allah (Kudus) dan  Allah Putra (Yesus).


Dalam Injil  Yohanes: 

Yoh 20:21-21


Yoh 20:21Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Yoh 20:22Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.

JPS, 28 , 29 April 2022




https://www.youtube.com/watch?v=FjlCXsDILFs&t=211s

KULIAH UMUM "ALLAH TRITUNGGAL" Oleh MGR. PROF. ADRIANUS SUNARKO O.F.M Kamis 30 April 2020






_______

https://www.youtube.com/watch?v=27Ui8K6V82Q

TUHAN itu ESA, bagaimana dengan TRINITAS?



Tertulianus:  Tres personae, una substantia (tiga persona, satu substansi /  hakekad)

Kata Allah dalam Bahasa Ibrani:  Elohim  menggunakan bentuk plural tetapi dengan kata kerja singular., hal ini saja menunjukkan keesaan Allah yang sangat kompleks. 





________

https://web.whatsapp.com

https://www.youtube.com/watch?v=1I9FeAwUrU4/

Pendeta Gilbert Lumoindong membahas tentang memahami Tritunggal dengan mudah


HOSANA (Ibrani) = Please help me = Tolong bantu saya



https://www.youtube.com/watch?v=epO2F4HvJXQ

ALLAH TRITUNGGAL ~ ALLAH ANAK | STEPHEN TONG






_________________________________________________________________

Begini Penjelasan Konsep Tritunggal - Bpk. Bambang Noorsena

https://www.youtube.com/watch?v=5f1zbJGEwQo&t=614s



_______________

Maksud Tritunggal-Bambang Noorsena

https://www.youtube.com/watch?v=zDgVc2jjXV0



____________________

TAUHID TRINITAS _  BAMBANG NOORSENA

https://www.youtube.com/watch?v=Uic0LWjw3Gg




__________________________


TANTANGAN MEMAHAMI ALLAH TRITUNGGAL

By: Dimas Anugrah dalam “ Yesus  dan Celana Kolor”

 

 Allah Tritunggal. Kita sering mendengar istilah tersebut dalam perjalanan iman kita. Lazim kita dengar pula, Allah yang Esa tetapi yang menyatakan diri dalam tiga Pribadi itu merupakan salah satu doktrin Kristen yang paling sukar dipahami dalam iman Kristen. Pengertian seperti ini memang tampak sulit diterima oleh akal, tetapi doktrin Allah Tritunggal adalah kebenaran yang dinyatakan dalam Kitab Suci dan tidak dapat dihindari oleh umat. Doktrin ini merupakan kebenaran yang melampaui rasio manusia, atau bersifat suprarasional, bukan irasional. Doktrin Tritunggal merupakan kebenaran yang melampaui rasio manusia, atau bersifat suprarasional, bukan irasional. Meski istilah “Tritunggal” sendiri tidak pernah muncul dalam seluruh Alkitab, tetapi secara keseluruhan isi Kitab Suci menunjukkan kepada kita sebuah konsep yang jelas mengenai Allah yang memiliki tiga Pribadi (lihat Kejadian 1:26; Matius 3:16:17-18; 28:19; Yohanes 14:16-17, 28; Roma 8:11; 2 Korintus 13:13; 1 Timotius 1:1-2; 1 Petrus 1:1-2; 1 Yohanes 5:7-8). Doktrin ini tidak berasal dari mitologi Yunani-Romawi, seperti yang dituduhkan pihak tertentu. Mereka yang menuduh demikian pada umumnya menggugat konsep dwinatur Yesus Kristus—Allah seutuhnya dan manusia seutuhnya—dengan menyatakan konsep ini dinilai mirip dengan mitologi kuno. Namun, jika ditelaah lebih detail, perbedaan antara ajaran Kristen dan mitologi kuno cukup banyak, salah satunya adalah monoteisme versus politeisme. Seperti yang dikatakan C.S. Lewis, kemiripan yang ada juga tidak selalu membuktikan keterkaitan antara ajaran Kristen dan mitologi kuno. Beberapa Tantangan dan Jawabannya Sepanjang sejarah gereja telah muncul berbagai ajaran menyimpang yang berkaitan dengan doktrin Allah Tritunggal, dan secara umum terdapat dua pandangan yang menggugat doktrin ini. Yang satu menganggap Allah Tritunggal sebagai tiga Allah; yang lain menganggap Allah hanya satu, tetapi bisa hadir dalam tiga keadaan yang berbeda. Bahkan, beberapa pihak menganggap orang-orang Kristen mempercayai tiga Tuhan, yang terdiri dari Allah, Yesus, dan Maria (tentu pandangan ini keliru, sebab Kitab Suci dengan gamblang menekankan keesaan Allah, dan tidak A 48 pernah menempatkan Bunda Maria sebagai Tuhan). Alkitab memperkenalkan Allah sebagai Allah yang Esa, seperti tertulis dalam Ulangan 6:4, “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa.” Pengertian ini menunjukkan bahwa iman Kristen tidak mengimani politeisme, atau kepercayaan yang mengakui dan menyembah banyak dewa. Terlebih, kekristenan juga bertumbuh dalam konteks religius Yahudi yang monoteistik. Namun, doktrin Tritunggal bukan penolakan atau revisi terhadap monoteisme, melainkan penjelasan yang lebih lengkap, bahwa Allah yang Esa itu menyatakan diri sebagai Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Dalam upaya menjelaskan Allah Tritunggal, untuk menerangkan bagaimana sesuatu yang satu itu tiga dan sebaliknya, biasanya dikembangkan analogi-analogi yang menggunakan unsur atau materi duniawi di sekitar kita. Konon, Santo Patrick di Irlandia pada masa silam menggunakan daun semanggi (shamrock) berhelai tiga untuk melukiskan Tritunggal. Sejumlah analogi lain yang populer menggunakan unsur-unsur telur, air, bahkan manusia. Namun, analogi-analogi itu pun memiliki keterbatasan untuk memahami seutuhnya hakikat Allah Tritunggal. Hingga kini, tiada analogi yang dapat dipakai secara memadai untuk menjelaskan konsep Tritunggal, karena memang doktrin Tritunggal itu unik dan terkait dengan hakikat Allah Pencipta Alam Semesta, tidak mungkin ada analogi yang dapat menjelaskan seluruh wahyu Alkitab tentang Allah Tritunggal. Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa banyak hal dalam ciptaan tampak mencerminkan Allah Tritunggal. Sebagai contoh, kejamakan dan ketunggalan manusia selaras dengan Tritunggal (Kejadian 1:26-27; bdk. 2:24). Itu juga tercermin dari keragaman dan kesatuan jemaat, di mana kebinekaan karunia rohani bagi tubuh Kristus menunjukkan bahwa berbagai pelayanan berasal dari satu Tuhan (1 Korintus 12:7-11), dan beragam karunia rohani berasal dari Roh Kudus, termasuk berbagai pekerjaan ajaib berasal dari Bapa (1 Korintus 11:4-6). Sebagaimana karunia rohani tidak bisa dipisahkan dari pelayanan dan karya Allah yang ajaib, demikian pula antar-Pribadi dalam Tritunggal tidak terpisahkan. Karena doktrin Tritunggal itu unik dan terkait dengan hakikat Allah, tidak mungkin ada analogi yang dapat menjelaskan seluruh wahyu Alkitab tentang Allah Tritunggal. Tantangan lainnya, seperti yang sempat disebutkan di atas, adalah pandangan yang keliru tentang Allah Tritunggal, yaitu “Tritunggal yang dipahami sebagai keesaan pribadi.” Ada yang beranggapan bahwa Bapa adalah Putra dan Putra adalah Roh Kudus. Yang membedakan hanyalah 49

 

waktu dan tugas. Dalam Perjanjian Lama yang bekerja adalah Bapa, sedangkan dalam Perjanjian Baru yang bekerja adalah Putra dan Roh Kudus. Lantas, Bapa menjadi Yesus untuk karya keselamatan, dan Yesus adalah Roh Kudus yang turun dari sorga. Pandangan ini keliru. Sejak abad pertama pandangan semacam ini sudah ditentang oleh Bapa-bapa gereja. Sebab, yang tunggal bukanlah pribadi Allah, melainkan hakikat-Nya. Perbedaan antar-Pribadi terlihat jelas pada saat Pribadi-pribadi itu berkomunikasi atau terlibat dalam relasi. Di sisi lain, mungkin tidak sedikit orang Kristen yang beranggapan penciptaan hanya berkaitan dengan Bapa, karya penebusan hanya berkaitan dengan Putra, dan pengudusan hanya berkaitan dengan Roh Kudus. Ajaran ini melihat karya masing-masing Pribadi dalam Allah Tritunggal itu memiliki tugas sendiri yang terpisah dari lainnya. Konsep ini tidak tepat. Sebab, baik Bapa, Putra, maupun Roh Kudus terlibat dalam penciptaan (Kejadian 1:1-2; Mazmur 104:30; Yohanes 1:3). Begitu pula dengan karya penebusan: Bapa memilih umat-Nya (Efesus 1:5-6) dan mengutus Putra-Nya (1 Yohanes 4:10); Sang Putra menyelesaikan karya penebusan (Yohanes 19:30); Roh Kudus menerapkan dan memeteraikan penebusan itu dalam hati umat pilihan (Roma 5:5). Tantangan lainnya adalah tuduhan bahwa “doktrin Allah Tritunggal baru dirumuskan pada abad ke-4 Masehi dan merupakan produk politis.” Tuduhan tersebut menyatakan, sejak Kaisar Romawi bernama Konstantinus menganut iman Kristen, gereja melakukan konsili-konsili untuk menciptakan doktrin-doktrin baru. Salah satunya adalah doktrin Tritunggal. Tuduhan semacam ini tidak berdasar. Sebab, istilah “Tritunggal” sendiri sudah muncul dan didiskusikan sejak abad ke-2 Masehi oleh Bapa Gereja Tertulianus. Bapa-bapa Gereja dari abad ke-2 dan ke-3 beberapa kali menegaskan doktrin ini. Semua dilakukan sejak umat Kristen di wilayah Kekaisaran Romawi masih dianiaya. Jadi, yang sesungguhnya terjadi adalah konsili-konsili gereja pada abad ke-4 Masehi hanya mengukuhkan apa yang sudah diimani umat selama beberapa abad sebelumnya oleh mayoritas gereja. Pengukuhan ini dilakukan untuk menyolidkan pemahaman iman gereja yang tengah diserang berbagai aliran bidat di sekitar kekristenan. Pada akhirnya, kita mengetahui posisi doktrin Tritunggal begitu sentral dalam iman Kristen. Sejak gereja lahir, umat mengimani Allah sebagai persekutuan Tiga yang Sempurna, dan ketiganya adalah Esa. Doktrin Allah Tritunggal menempatkan kekristenan secara unik di antara agama-agama lain. Iman Kristen memang dilandaskan pada kepercayaan kepada Allah Tritunggal dan inkarnasi 50 Putra Allah. Tanpa mengakui keduanya, maka pemahaman iman Kristen kita belum solid dan memadai. Meski kita tidak dapat memahami secara sempurna hakikat Allah Tritunggal, kita tetap diundang untuk mengimani Allah yang luar biasa itu. Realitas ini membuat kita makin yakin bahwa Allah memang tidak terbatas, seperti yang diungkapkan Rasul Paulus, “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan  sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!” (Roma 11:33).


___________________________________________



Selasa, 15 Juni 2021

SEJARAH GEREJA KATOLIK INDONESIA

 SEJARAH GEREJA KATOLIK INDONESIA


KEUSKUPAN SURABAYA

https://www.keuskupansurabaya.org/page/ardas-sejarah-59enw/

___________________________________________________________________________

1. KEUSKUPAN SEMARANG




Sejarah Keuskupan Agung Semarang


https://kas.or.id/sejarah/

Semboyan Gold, Glory, Gospel  ternyata berdampak bagi karya misi Gereja. Para misionaris pun membonceng kapal Portugis dan Spanyol untuk melayani para awak kapal sekaligus membuka peluang karya misi di tempat baru. Tak luput di wilayag Semarang. Pertama kali, dua imam Dominikan (OP) yakni Manuel de St. Maria OP dan Pedro de St. Joseph OP mendapat sebidang tanah dari sultan Mataram untuk melayani umat Katolik yakni para pedagang Portugis di Jepara tahun 1640. Akan tetapi, karya misi sempat dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai dampak persaingan kartel dagang VOC dengan negara-negara Eropa lainnya.

Paus Pius VII

7 Agustus 1806, Raja Louis/ Lodewijk Napoleon mendeklarasikan kebebasan beragama di wilayah Hindia Belanda setelah dua abad. Tak selang lama, datanglah dua misionaris diosesan dari Belanda yakni Jacobus Nelissen dan Lambertus Prinsen. Mereka berdua tiba di Batavia tanggal 4 April 1808. Sepekan kemudian, tanggal 10 April 1808 mereka menyelenggarakan Ekaristi publik pertama yang menjadi tonggak bersejarah karya Gereja Katolik di Indonesia. Situasi penuh berkat ini disambut baik oleh Tahta Suci, atas persetujuan dari Louis Napoleon, tanggal 8 Mei 1807, Paus Pius VII mendirikan Prefektur Apostolik bagi Hindia Belanda dan menunjuk Pater Jacobus Nelissen menjadi Prefektur Apostolik Batavia dengan dua stasi yakni Semarang dan Surabaya. Pater Lambertus Prinsen, mulai menetap di Semarang tanggal 27 Desember 1808.

Pater Lambertus Prinsen

Selama kurang lebih 50 tahun, Prefektur Apostolik Batavia dilayani maksimal 31 imam misionaris diosesan. Hal ini dikarenakan adanya batasan pelayan pastoral di wilayah Hindia Belanda. Ditambah lagi, terdapat minimnya imam diosesan Belanda. Salah satu jalan keluar, Mgr. Vranken mendatangkan para Jesuit dari Belanda ke Indonesia. Tahun 1842, Prefektur Apostolik Batavia dinaikkan menjadi Vikariat yang membawahi 8 stasi; Batavia, Semarang, Ambarawa, Yogyakarta, Surabaya, Larantuka, Maumere dan Padang. Dari tahun 1859-1898 tercatatlah 107 Jesuit (89 imam dan 18 bruder) menjalani karya misi di Hindia Belanda.

Van Lith, SJ

Tanggal 23 Mei 1893, Pater Walterus Staal –saat itu menjabat sebagai Pastor di Singkawang- ditunjuk Propaganda Fide mengemban tanggung jawab sebagai Vikaris Apostolik Batavia. Ditandailah penyerahan Misi Indonesia oleh Serikat Jesus. Tak bisa dipungkir bahwa tantangan karya misi adalah soal bahasa, sumber daya manusia dan relasi antara para misionaris dengan pemerintah Hindia Belanda kala itu. Akan tetapi, kendala tak menghambat para misionaris untuk menyemaikan Kabar Gembira di tanah Jawa. Sejarah mencatat kiprah para misonaris seperti L. Prinssen (Semarang, 1808), C.J.H Frassen (Ambarawa, 1859), J.B Palinckx, SJ (Yogyakarta1865), Voogel, SJ (Magelang, 1889), van Lith, SJ (Muntilan, 1889).

Saking luasnya wilayah Vikariat Apostolik Batavia, Proganda Fide perlu membagi wilayah misi Gerejani. Dengan Dekrit 22 Desember 1902, didirikanlah Prefektur Alostolik New Guinea yang dipercayakan kepada Misonares du Sacre Coeur de Jesus (MSC). Disusul Dekrit 11 Februari 1905 untuk mendirikan Prefektur Nederland-Borneo dan 30 Juli 1911 untuk wilayah Prefektur Sumatera. Keduanya diserahkan kepada Kapusin Belanda. Selanjutnya, Dekrit 16 September 1913 dan tanggal 23 Juli 1914 menyatakan pembentukan Prefektur Sunda Kecil. Adapun yang diminta untuk mengurus misi ini adalah tarekat Societas Verbi Divini (SVD). Tak ketinggalan di wilayah Sulawesi, tanggal 19 November 1919, Propaganda Fide menunjuk MSC untuk menjalankan reksa pastoral wilayah tersebut.

Mgr. Petrus Johannes Willekens, SJ

Untuk mengoptimalkan karya misi di Jawa, para Jesuit meminta Propaganda Fide memberikan kepada Ordo atau Kongregasi yang siap berkarya di Vikariat Apostolik Batavia. Usul tersebut diterima. Pulau Jawa terbagi dalam beberapa prefektur sepertu Malang (OCarm), Surabaya (CM), Bandung (OSC), Purwokerto (MSC), Sukabumi (OFM). Dengan demikian Misi Jesuit dapat terpusat di Batavia, Jawa Tengah dan Jogjakarta. Mereka pun tidak hanya melayani para Katolik-Belanda melainjan juga membuka pelayanan misi kepada orang-orang pribumi. Tak heran bila misi Jesuit di Jawa dapat dikatakan berhasil.

Misi Jesuit pertama kepada orang Jawa diemban oleh Gulielmus Hellings dan Ludovicus Hebrans (1896). Akan tetapi, dua tahun sebelumnya, Pater Julius Keijzer telah mulai mengajarkan iman Katolik di daerah Lamper (Semarang) dan Bedono.  Para misionaris ini dibantu oleh Mattheus Teffer dan Johannes Vreede. Mereka berdua ialah awam yang telah menguasai bahasa Jawa. Misi Jesuit di Jawa berawal dari jalur pendidikan. Mereka mendirikan sekolah di daerah Lamper dan Mlaten. Sejurus kemudian, Pater Julius Keijer mengirim surat kepada Superior Misi untuk memperkuat karya pelayanan di Jawa. Maka diutuslah Pater van Lith, Pater Hoevenaars, dan Pater Engbers.

Pada awalnya, Pater van Lith dan Hoevenaars bertugas bersama-sama di Kedu, tepatnya Muntilan dan Mungkid. Sedangkan Pater Engbers diberi tugas di Flores –baru setelah dua tahun, ia kembali ke Jawa dan menjadi Superior Misi tahun 1904-. Akan tetapi, setelah melihat bakat dan talenta para misionaris, Pater Hoevenaars dipindahtugaskan di Semarang untuk mengurus sekolah calon katekis yang didirakan oleh Pater Hebrans. Para misionaris ini berdinamika dengan metode misi melalui jalur pendidikan dan kesehatan untuk masuk ke hati umat Jawa.

Tidak dinyana, saat  Pater van Lith mengalami kegelisahan rohani, empat orang penatua daerah Kalibawang meminta untuk dipermandikan di Muntilan tanggal 20 Mei 1904. Salah satunya ialah Bapak Barnabas Sarikrama. Mereka berempat ternyata merupakan katekis-katekis pribumi yang handal. Tujuh bulan setelah peristiwa pembaptisan itu, 171 penduduk Kalibawang meminta untuk dipermandikan. Bulan Desember 1904 di Sendang Sono, menjadi pematik sejarah karya misi Jawa terlebih untuk Keuskupan Agung Semarang kemudian.

Mgr Albertus Soegijapranata, SJ



2. KEUSKUPAN ... 


___________
 SEJARAH KEUSKUPAN  MAUMERE

https://www.youtube.com/watch?v=2tp6APJj23E


https://www.youtube.com/watch?v=JnEWwNJb1m8



Tahta Suci nampaknya sangat serius dalam menindaklanjuti usulan Mgr. Petrus Johannes Willekens, SJ yang saat itu menjabat sebagai Vikariat Apostolik Batavia. Karena jumlah Umat yang kian hari semakin bertambah, dirasa sudah waktunya Semarang menjadi sebuah Provinsi Gerejani. Melalui Konstitusi Apostolik Vetus de Batavia, Paus Pius XII mendirikan Vikariat Apostolik Semarang tanggal 25 Juni 1940. Semarang yang merupakan stasi mengalami lompatan menjadi Vikariat Apostolik tanpa melaui “Prefektur Apostolik”.  Kemudian, diangkatlah Rama Albertus Soegijapranata, SJ, seorang imam pribumi, menjadi Vikaris Apostolik. Beliaulah gembala pertama, Keuskupan Agung Semarang.

Jumat, 04 Juni 2021

FAKTA-FAKTA ALKITAB

 

FAKTA-FAKTA ALKITAB YANG WAJIB KAMU TAHU‼https://www.facebook.com/eduarda.linc

April 18
KITAB-KITAB DAN PARA PENULIS :
1) Kejadian: ditulis oleh Musa
2) Keluaran: ditulis oleh Musa
3) Imamat: ditulis oleh Musa
4) Bilangan: ditulis oleh Musa
5) Ulangan: ditulis oleh Musa
6) Yosua: ditulis oleh Yosua
7) Hakim-Hakim: ditulis oleh Samuel
😎 Rut: ditulis oleh Samuel
9) 1 Samuel: ditulis oleh Samuel; Gad; Natan
10) 2 Samuel: ditulis oleh Gad; Nathan
11) 1 Raja-Raja: ditulis oleh Yeremia
12) 2 Raja-Raja: ditulis oleh Yeremia
13) 1 Tawarikh: ditulis oleh Ezra
14) 2 Tawarikh: ditulis oleh Ezra
15) Ezra: ditulis oleh Ezra
16) Nehemia: ditulis oleh Nehemia
17) Ester: ditulis oleh Mordekhai
18) Ayub: ditulis oleh Musa
19) Mazmur: ditulis oleh Daud dan lainnya
20) Amsal: ditulis oleh Raja Salomo; Agur; Lemuel
21) Pengkhotbah: ditulis oleh Raja Salomo
22) Kidung Agung: ditulis oleh Raja Salomo
23) Yesaya: ditulis oleh Yesaya
24) Yeremia: ditulis oleh Yeremia
25) Ratapan: ditulis oleh Yeremia
26) Yehezkiel: ditulis oleh Yehezkiiel
27) Daniel: ditulis oleh Daniel
28) Hosea: ditulis oleh Hosea
29) Yoel: ditulis oleh Yoel
30) Amos: ditulis oleh Amos
31) Obaja: ditulis oleh Obaja
32) Yunus: ditulis oleh Yunus
33) Mikha: ditulis oleh Mikha
34) Nahum: ditulis oleh Nahum
35) Habakuk: ditulis oleh Habakuk
36) Zefanya: ditulis oleh Zefanya
37) Hagai: ditulis oleh Hagai
38) Zakharia: ditulis oleh Zakharia
39) Maleakhi: ditulis oleh Maleakhi
40) Matius: ditulis oleh Matius
41) Markus: ditulis oleh Markus
42) Lukas: ditulis oleh Lukas
43) Yohanes: ditulis oleh Yohanes
44) Kisah Para Rasul: ditulis oleh Lukas
45) Roma: ditulis oleh Paulus
46) 1 Korintus: ditulis oleh Paulus
47) 2 Korintus: ditulis oleh Paulus
48) Galatia: ditulis oleh Paulus
49) Efesus: ditulis oleh Paulus
50) Filipi: ditulis oleh Paulus
51) Kolose: ditulis oleh Paulus
52) 1 Tesalonika: ditulis oleh Paulus
53) 2 Tesalonika: ditulis oleh Paulus
54) 1 Timotius: ditulis oleh Paulus
55) 2 Timotius: ditulis oleh Paulus
56) Titus: ditulis oleh Paulus
57) Filemon: ditulis oleh Paulus
58) Ibrani: ditulis oleh Paulus
59) Yakobus: ditulis oleh Yakobus (saudara Yesus)
60) 1 Petrus: ditulis oleh Petrus
61) 2 Petrus: ditulis oleh Petrus
62) 1 Yohanes: ditulis oleh Yohanes
63) 2 Yohanes: ditulis oleh Yohanes
64) 3 Yohanes: ditulis oleh Yohanes
65) Yudas: ditulis oleh Yudas (saudara Yesus)
66) Wahyu: ditulis oleh Yohanes
⭕
FAKTA ALKITAB YANG MENAKJUBKAN :
👉🏼 Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu ditulis sekitar tahun: ± 1440 S.M - 95 M
👉🏼 Jumlah Kitab dalam Alkitab: * 66 *
👉🏼 Jumlah Pasal: 1,189
👉🏼 Jumlah Ayat: 31,101
👉🏼 Jumlah Janji yang diberikan dalam Alkitab: 1,260
👉🏼 Perintah: 6,468
👉🏼 Nubuat: 3,268 ayat
👉🏼 Nama Terpanjang Di Dalam Alkitab: Maher-Syalal Hash-Bas (Yesaya 8:1)
👉🏼 Ayat Terpanjang: Ester 8:9
👉🏼 Ayat Terpendek: 1 Tawarikh 1:1 (PL) dan 1 Tesalonika 5:17 (PB)
👉🏼 Kitab Terpanjang: Mazmur (dengan jumlah 150 Pasal)
👉🏼 Kitab Terpendek: 2 Yohanes (hanya 1 pasal dengan 13 ayat)
👉🏼 Pasal Terpanjang (dengan jumlah ayat terbanyak): Mazmur 119
👉🏼 Pasal Terpendek (dengan jumlah kata dan ayat paling sedikit): Mazmur 117
👉🏼 Alkitab di awali dengan kalimat "Pada mulanya.." (Kejadian 1:1) dan di akhiri dengan kalimat "Kasih Karunia Tuhan Yesus Menyertai Kamu Sekalian! Amin" (Wahyu 22:21)
👉🏼 Jumlah penulis di dalam Alkitab: 40 orang
👉🏼 Alkitab telah diterjemahkan lebih dari 1,200 bahasa
⭕
NUBUAT AKAN KELAHIRAN, KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS DI DALAM ALKITAB PERJANJIAN LAMA :
1. Nubuat Tempat Kelahiran Yesus Di Betlehem (Mikha 5:1)
2. Nubuat Kelahiran Yesus dari Perempuan Perawan (Yesaya 7:14)
3. Nubuat Tentang Garis Silsilah Yesus Dari Suku Yehuda (Kejadian 49:10)
4. Nubuat Yesus Akan Ditolak (Yesaya 53:3)
5. Nubuat Tentang Pengkhianatan Yudas Kepada Yesus (Zakharia 11:12)
6. Nubuat Tentang Kematian Yesus Di Kayu Salib (Mazmur 22:17)
7. Nubuat Tentang Kebangkitan Yesus Dari Kematian (Mazmur 16:10)
⭕
PERJANJIAN LAMA :
👉🏼 Jumlah Kitab: 39
👉🏼 Jumlah Pasal: 929
👉🏼 Jumlah Ayat: 23,114
👉🏼 Kitab Yang Letaknya Di Bagian Tengah Perjanjian Lama: Amsal
👉🏼 KItab Tersingkat dan Terpendek: Obaja 1:1-21 (kitab ini hanya memiliki 1 pasal saja dengan jumlah ayat sampai 21)
👉🏼 Pasal Terpanjang: Mazmur 119 (memiliki ayat sampai 176)
👉🏼 Pasal Terpendek: Mazmur 117 (hanya memiliki 2 ayat saja dengan jumlah kata 22)
👉🏼 Ayat Terpanjang: Ester 8:9
👉🏼 Ayat Terpendek: 1 Tawarikh 1:1
👉🏼 Kitab Taurat: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan
👉🏼 Kitab Sejarah: Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester
👉🏼 Kitab Puisi: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung
👉🏼 Kitab Nabi-Nabi Besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel
👉🏼 Kitab Nabi-Nabi Kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi
⭕
PERJANJIAN BARU :
👉🏼 Jumlah Kitab: 27
👉🏼 Jumlah Pasal: 260
👉🏼 Jumlah Ayat: 7,957
👉🏼 Kitab Yang Letaknya Di Bagian Tengah Perjanjian Baru: 2 Tesalonika
👉🏼 Kitab Tersingkat dan Terpendek: 2 Yohanes 1:1-13 (kitab ini hanya memiliki 1 pasal saja dengan jumlah ayat sampai 13)
👉🏼 Pasal Terpanjang: Lukas 1 (memiliki ayat sampai 80)
👉🏼 Pasal Terpendek: Wahyu 15 (hanya memiliki 8 ayat dengan jumlah kata 208)
👉🏼 Ayat Terpanjang: Wahyu 20:4
👉🏼 Ayat Terpendek: 1 Tesalonika 5:17
👉🏼 Kitab Injil Sinoptik: Matius, Markus, Lukas, Yohanes
👉🏼 Kitab Sejarah: Kisah Para Rasul
👉🏼 Surat-Surat Paulus: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, Ibrani, Yakobus
👉🏼 Surat-Surat Petrus: 1 Petrus, 2 Petrus
👉🏼 Surat-Surat Yohanes: 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes
👉🏼 Surat Yudas: Yudas
👉🏼 Kitab Nubuat: Wahyu
⭕
• Alkitab ditulis lebih dari 40 generasi.
• Ditulis dalam tiga bahasa: Ibrani, Yunani dan Aram
• Ditulis di tiga benua: Eropa, Asia, dan Afrika.
• Ditulis di berbagai lokasi: hutan belantara, penjara bawah tanah, istana, penjara, di pengasingan, di rumah.
• Ditulis oleh laki-laki dari: raja, petani, dokter, nelayan, pemungut pajak, sarjana, dll.
• Ditulis dalam waktu yang berbeda: perang, kedamaian, kemiskinan, kemakmuran, kebebasan dan perbudakan.
• Ditulis dalam suasana hati yang berbeda: kegembiraan hingga dalam.keadaan putus asa.
• Ditulis dalam berbagai subjek dan doktrin yang luas.
⭕
10 KITAB TERPANJANG DI DALAM ALKITAB:
1) Mazmur (Ada 150 Pasal), dengan 2,461 ayat.
2) Yesaya (Ada 66 Pasal), dengan 1,292 ayat.
3) Yeremia (Ada 52 Pasal), dengan 1,364 ayat.
4) Kejadian (Ada 50 Pasal), dengan 1,533 ayat.
5) Yehezkiel (Ada 48 Pasal), dengan 1,273 ayat.
6) Keluaran (Ada 40 Pasal), dengan 1,213 ayat.
7) Bilangan (Ada 36 Pasal), dengan 1,288 ayat.
😎 2 Tawarikh (Ada 36 Pasal), dengan 822 ayat.
9) Ulangan (Ada 34 Pasal), dengan 959 ayat.
10) Matius (Ada 28 Pasal), dengan 1,071 ayat.
⭕
10 KITAB TERPENDEK DI DALAM ALKITAB :
1) 2 Yohanes (Hanya 1 Pasal), dengan 13 ayat.
2) 3 Yohanes (Hanya 1 Pasal), dengan 15 ayat.
3) Filemon (Hanya 1 Pasal), dengan 25 ayat.
4) Yudas (Hanya 1 Pasal), dengan 25 ayat.
5) Obaja (Hanya 1 Pasal), dengan 21 ayat.
6) Hagai (Hanya 2 Pasal), dengan 38 ayat.
7) Titus (Hanya 3 Pasal), dengan 46 ayat.
😎 2 Tesalonika (Hanya 3 Pasal), dengan 47 ayat.
9) Nahum (Hanya 3 Pasal), dengan 47 ayat.
10) Yunus (Hanya 4 Pasal), dengan 48 ayat.
SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH ILMU. JANGAN LUPA DIBAGIKAN AGAR BANYAK ORANG YANG DIBERKATI❤
TUHAN MEMBERKATI🙏