Senin, 24 Mei 2021

PERGULATAN DALAM GEREJA KATOLIK

 PERGULATAN DALAM GEREJA KATOLIK


  1. Selibat
  2. LGBTQ



Pembangkangan Para Romo di Jerman, Berkati Kaum Homoseksual



https://news.detik.com/bbc-world/d-5581473/pembangkangan-para-romo-di-jerman-berkati-kaum-homoseksual


BBC Indonesia - detikNews
Selasa, 25 Mei 2021 08:17 WIB
Dalam seremoni ini, seorang petugas pastoral sedang memberkati pasangan sesama jenis di Cologne (Reuters)
Jakarta - 

Ketika suara lonceng gereja sayup-sayup menghilang berganti dengan suara organ, Romo Jan Korditschke berjalan menuju altar untuk memimpin misa. Ritual ibadah yang sangat biasa dilakukan dalam ibadah Minggu umat Katolik.

Tapi ada perasaan gugup di antara para jemaat. Sesuatu yang sangat tak biasa akan terjadi.

Romo Korditschke mengatakan bahwa setiap orang yang ingin mendapat pemberkatan harus berdiri.

Sebagian besar jemaat berdiri, termasuk sejumlah pasangan sesama jenis.

Saat harpa mulai dimainkan, pastor mulai bergerak mengelilingi aula gereja. Dengan tenang ia mengatakan kepada jemaat yang berdiri, apa yang ingin didoakan. Kemudian ia mengangkat kedua tangannya di atas kepala jemaat yang tertunduk dan mulai membisikkan kalimat doa.

Baca juga:

Romo Jan Korditschke di Berlin

Romo Korditschke adalah satu dari 120 pemuka Katolik di Jerman yang menentang larangan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis. (BBC)

Banyak air mata umat tumpah saat Romo Korditschke berdoa. Sebab, bagi umat Katolik lesbian dan gay di sini, itulah pertama kalinya mereka merasa diterima secara penuh setelah seumur hidup beribadah ke gereja.

"Ini sangat memilukan, dan saya menyadari bagaimana terlukanya perasaan saya," kata Sangha, satu dari umat yang hadir. Ia bersama Frieda, pasangan lesbiannya selama 25 tahun.

"Selama 49 tahun, saya tak pernah mendapat penerimaan. Tapi akhirnya, orang-orang mulai mengatakan: Tak apa-apa kamu berada di sini."

Vatikan membuat umat Katolik liberal terkejut

Matthias, yang terlahir sebagai Katolik dan diberkati bersama pasangannya, Thomas, mengaku tak pernah punya persoalan untuk pergi ke misa. Tapi pernyataan-pernyataan dari para pemuka Katolik telah membuatnya mempertimbangkan untuk meninggalkan gereja.

"Saya sering bertanya-tanya apakah saya bisa bertahan di gereja yang tak menginginkan saya. Tapi gereja 'sesungguhnya' ada di sini, berdiri di atas tanah ini, memulihkan keimanan saya lagi."

Baca juga:

Pada Maret lalu, Vatikan mengeluarkan pernyataan tegas yang menekankan bahwa pasangan sesama jenis "berdosa" seraya menggarisbawahi larangan bagi pastor untuk memberkati pasangan sejenis.

Pemberkatan kepada pasangan sesama jenis adalah sesuatu yang sangat individual, kadang-kadang dilakukan oleh pastor yang memiliki pemikiran liberal - tapi sampai saat ini jarang muncul ke publik.

Pastoral worker Brigitte Schmidt blesses the same-sex couple Nini and Juliana Weinmeister during a ceremony in a Catholic church in Cologne, Germany, May 10, 2021

Dalam seremoni ini, seorang petugas pastoral sedang memberkati pasangan sesama jenis di Cologne (Reuters)

Pernyataan terbuka dari Vatikan ini telah mengejutkan umat Katolik liberal di Jerman. Sebagai respons dari pernyataan itu, ribuan pastor, biarawati, dan jemaat paroki meluncurkan sebuah kampanye bernama Liebe gewinnt (Cinta menang), untuk menjelaskan secara terbuka bahwa LGBTQ diterima di gereja.

"Saya merasa marah, dan malu, karena menurut saya itu merupakan pernyataan yang menyakitkan," kata Romo Korditschke kepada saya.

Dia adalah satu dari 120 pastor di Jerman yang secara terbuka menentang larangan Vatikan.

'Bagaimana mungkin Anda tak memberkati orang yang sedang berduka?'

Selama kurun waktu satu minggu, para pastor mengadakan misa di gereja-gereja Katolik di seluruh Jerman yang melayani pemberkatan bagi mereka yang menginginkannya, termasuk pasangan yang disebut Vatikan sebagai 'pendosa', seperti orang-orang yang bercerai atau pasangan sesama jenis.

Ketika saya bertanya kepada Romo Korditschke, bagaimana dia membenarkan pembangkangan terhadap aturan Vatikan, dia menjawab dengan berlinang air mata.

Menurutnya, ada seorang jemaat yang meletakkan sekuntum mawar di kursi sebelahnya. Bunga itu ditujukan bagi kekasihnya yang telah meninggal beberapa bulan lalu.

Jemaat tersebut, menurut Romo Korditschke, telah menuturkan duka yang dialaminya, dan dia meminta agar pasangannya yang telah meninggal diberkati. Pemberkatan ini membantu sang jemaat meringankan duka setelah kehilangan orang yang ia cintai.

Pemberkatan bagi pasangan sesama jenis hanya bagian dari gerakan yang bergejolak di Jerman dari umat Katolik yang menginginkan perubahan.

Perempuan di atas mimbar

Organisasi akar rumput seperti Maria 2.0, juga meminta persamaan hak perempuan di Gereja.

Sehari setelah misa yang dipimpin Romo Korditschke di Berlin, kalangan perempuan berkhotbah di 12 gereja Katolik di Jerman - sesuatu yang sangat tidak disukai Vatikan.

"Gereja Katolik pernah menyampaikan bahwa Bumi itu datar, dan mengatakan kepada kita untuk meyakininya. Gereja harus mengubah posisinya. Atau Anda seharusnya yakin bahwa Adam dan Hawa adalah manusia sebenarnya," kata Ulrike Gken-Huismann, yang menyampaikan khotbah di gerejanya di Dsseldorf.

"Bukannya Gereja tak pernah mengubah ajarannya."

Kalangan pemuka gereja di Jerman terbagi: keuskupan liberal yang mendukung sejumlah reformasi, sedangkan pemimpin Gereja konservatif menyokong garis keras Vatikan.

Namun, jajak pendapat menunjukkan umat Katolik di Jerman cenderung lebih liberal.

Sebuah survei yang dilakukan oleh beberapa universitas di Berlin dan Mnster menunjukkan 70% umat Katolik Jerman mendukung pemberkatan bagi pasangan sesama jenis; 80% tak mempersoalkan pasangan yang hidup di luar pernikahan; dan 85% meyakini para pastor semestinya bisa menikah.

Setelah pasangan sesama jenis mendapat pemberkatan di Berlin, sekitar 100 orang berkumpul di luar gereja, untuk minum anggur bersoda di bawah matahari sebagai bentuk perayaan.

Tapi di gerbang gereja, sekitar 10 pengunjuk rasa mengusung poster bertuliskan "Tuhan tak memberkati dosa".

Tak ada rasa permusuhan di antara dua kelompok. Kedua kelompok adalah bagian penting Gereja Katolik yang berbeda pendapat.

Itu tidak apa-apa, kata Romo Korditschke sambil tersenyum.

Apa yang dikatakan Paus Fransiskus tentang homoseksualitas?

Oktober 2020: Paus Fransiskus mengatakan kepada pembuat film dokumenter bahwa pasangan sesama jenis semestinya diizinkan untuk menjadi "pasangan sipil". "Orang-orang homoseksual... adalah anak-anak Tuhan dan memiliki hak untuk berkeluarga. Tak ada yang harus diusir, atau dibuat sengsara karenanya."

Oktober 2014: Uskup di sinode Gereja menolak proposal untuk menerima lebih jauh kelompok gay yang mendapat dukungan dari Paus.

Juli 2013: Dalam sebuah penerbangan, Paus mengatakan kepada para jurnalis bahwa kelompok gay tak semestinya dimarjinalisasi, tapi diintegrasikan kepada masyarakat. Pendeta gay harus dimaafkan, dan dosa mereka dihapuskan, katanya.

2013: Dalam buku On Heaven and Earth, Paus mengatakan bahwa menyamakan hubungan sesama jenis dengan pernikahan heteroseksual secara hukum akan menjadi "sebuah kemunduran antropologis".

2010: Saat menjadi Uskup Agung Buenos Aires, dia menentang pernikahan sesama jenis, tapi secara hukum mendukung sejumlah perlindungan bagi pasangan sesama jenis.


***********



Homoseksualitas di kalangan imam Katolik dalam pandangan Paus Fransiskus

Pope Francis at the Vatican November 22, 2017.

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Paus Fransiskus mengatakan bahwa homoseksualitas dalam kependetaan adalah 'masalah serius' yang 'mengkhawatirkan' dirinya.

Ia mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan seorang imam misionaris Spanyol sebagai bagian dari sebuah buku yang akan terbit, tentang panggilan jiwa keagamaan.

Paus menyebut homoseksualitas adalah sesuatu yang 'modis' (fashionable) dan menyerukan para padri untuk setia pada sumpah selibat mereka.

Harian Italia Corriere della Sera memuat cuplikan wawancara itu di situs webnya pada hari Sabtu (1/12) lalu

Paus Francis mengatakan bahwa Gereja harus 'ketat' dalam memilih calon imam.

"Masalah homoseksualitas adalah masalah yang sangat serius," kata Paus. Menurutnya mereka yang bertanggung jawab dalam melatih imam harus memastikan bahwa para calon pendeta itu 'dewasa dan matang secara emosional' sebelum mereka ditahbiskan.

"Untuk alasan ini, Gereja mendesak agar orang-orang dengan kecenderungan yang sudah berakar ini tidak diterima dalam layanan keagamaan atau hidup yang dikuduskan."

Hal ini juga berlaku untuk perempuan yang ingin menjadi biarawati.

Pernyataan Paus Fransiskus ini menegaskan pernyataan Vatikan masa lalu tentang pemilihan calon untuk layanan keagamaan dan kehidupan gereja.

"Di masyarakat kita, tampaknya homoseksualitas bahkan merupakan sesuatu yang modis (fashionable). Dan mentalitas ini, dengan satu dan lain cara, juga memengaruhi kehidupan Gereja," lanjutnya.

Pimpinan Gereja Katolik sedunia itu menekankan bahwa "tidak ada tempat untuk hal ini" dalam kehidupan para imam dan biarawati.

Pope Francis (C) arrives for the audience with members of the Molfetta and Ugento dioceses in Paul VI hall at the Vatican on December 1, 2018

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Keterangan gambar,

Wawancara itu berlangsung pertengahan Agustus.

Pada tahun 2013, Paus Fransiskus menegaskan kembali posisi Gereja Katolik Roma bahwa perbuatan (seks) homoseksual adalah dosa, tetapi orientasi homoseksual tidak.

"Jika ada seseorang yang gay dan mencari Tuhan dan berniat baik, siapa lah saya ini untuk menghakimi mereka?" katanya.

Buku karya Pastor Fernando Prado, "The Strength of Vocation", didasarkan pada empat jam wawancara dengan Paus mengenai tantangan menjadi anggota korps padri Katolik, akan diterbitkan minggu depan.


________


Ratusan Kasus Pedofilia di Gereja Spanyol Diselidiki Besar-besaran

https://news.detik.com/internasional/d-5863693/ratusan-kasus-pedofilia-di-gereja-spanyol-diselidiki-besar-besaran?_ga=2.10717300.154011434.1639982706-1219016400.1628215250



Baca artikel detiknews, "Ratusan Kasus Pedofilia di Gereja Spanyol Diselidiki Besar-besaran" selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-5863693/ratusan-kasus-pedofilia-di-gereja-spanyol-diselidiki-besar-besaran.

Jakarta - Sebuah surat kabar Spanyol mengungkap adanya ratusan kasus pedofilia di dalam Gereja Katolik di negara tersebut. Angka kasus pedofilia itu mencapai 200-an lebih.
Seperti dilansir dari AFP, Senin (20/12/2021), Penyelidikan surat kabar Spanyol itu menemukan 251 tersangka kasus pedofilia. Hasil penyelidikan itu kemudian diteruskan ke Vatikan.

Vatikan nantinya akan menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan internal. Diduga, ratusan tersangka yang terlibat kasus pedofilia merupakan rohaniawan gereja dan anggota dalam gereja.

Baca artikel detiknews, "Ratusan Kasus Pedofilia di Gereja Spanyol Diselidiki Besar-besaran" selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-5863693/ratusan-kasus-pedofilia-di-gereja-spanyol-diselidiki-besar-besaran.

"Gereja telah memulai penyelidikan besar-besaran, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Spanyol, terhadap 251 anggota rohaniwan dan sejumlah organisasi dalam gereja yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, yang telah diselidiki surat kabar ini selama tiga tahun," sebut surat kabar El Pais dalam pernyataannya pada Minggu (19/12) waktu setempat.

Baca artikel detiknews, "Ratusan Kasus Pedofilia di Gereja Spanyol Diselidiki Besar-besaran" selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-5863693/ratusan-kasus-pedofilia-di-gereja-spanyol-diselidiki-besar-besaran.

Disebutkan bahwa tuduhan-tuduhan dan keterangan para saksi yang membentang dari tahun 1943 hingga 2018 yang dijelaskan secara detail dalam laporan El Pais. Berkas kasus itu telah diserahkan kepada Paus Fransiskus di Vatikan pada 2 Desember lalu.

Sebelum merilis hasil penyelidikannya, surat kabar El Pais mempublikasikan beberapa kasus secara anonim dalam situsnya.

Kongregasi untuk Doktrin Keimanan Vatikan, yang bertanggung jawab untuk menyelidiki tuduhan semacam itu, tidak bisa mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah dimulai saat ditanyai oleh AFP pada Minggu (19/12) waktu setempat.

Namun Konferensi Episkopal Spanyol 'menegaskan kembali komitmen dan kesediaannya untuk melakukan penyelidikan terhadap semua kasus pelecehan'. Para korban diminta untuk membuat aduan.

"Mendorong semua korban untuk memberikan pengaduan mereka," cetus Konferensi Episkopal Spanyol dalam pernyataannya.

Juru bicara Konferensi Episkopal Spanyol kepada AFP mengatakan bahwa sejak tahun 2001, Vatikan telah menerima 220 pengaduan tindak pelecehan seksual.



Baca artikel detiknews, "Ratusan Kasus Pedofilia di Gereja Spanyol Diselidiki Besar-besaran" selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-5863693/ratusan-kasus-pedofilia-di-gereja-spanyol-diselidiki-besar-besaran.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Kompas.com Global 

Vatikan Selidiki 251 Kasus Pedofilia di Gereja Katolik Spanyol

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vatikan Selidiki 251 Kasus Pedofilia di Gereja Katolik Spanyol", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/12/20/153100270/vatikan-selidiki-251-kasus-pedofilia-di-gereja-katolik-spanyol.
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/20/153100270/vatikan-selidiki-251-kasus-pedofilia-di-gereja-katolik-spanyol


Tidak ada komentar:

Posting Komentar